Assalamu'alaikum w.w.t
Dalam apa jua pengajian bagi mendapatkan ilmu, pasti memerlukan guru. Guru ibarat lampu yang menyuluh kegelapan. Jika tersilap memilih guru, alamat sesatlah pemahaman yang hendak dicari. Dalam dunia moden hari ini, ramai orang yang mengaku menjadi guru. Atau ramai orang yang diangkat martabatnya menjadi guru. Hal ini tidak menghairankan kerana pada akhir zaman ini, semua bidang kehidupan telah diperalatkan oleh manusia, termasuk juga bidang keagamaan.
Dewasa ini, ramai orang telah memperniagakan ilmu agama untuk kepentingan diri. Mereka mengaku diri pandai dalam bidang agama dan membuka kelas pengajian. Dari kelas ini mereka mengaut keuntungan dengan meminta wang dan imbuhan daripada anak murid mereka. Padahal mereka tidak mempunyai kelayakan, apa lagi ilmu untuk diajar kepada orang ramai.
Justeru, janganlah kita mudah menerima seseorang yang belum kita kenal sebagai guru mursyid. Jangan mudah terpesona dengan dan kagum dengan cakap-cakap guru atau mempercayai kata-kata orang bergelar guru sebelum kita mengukur sejauhmanakah ketinggian dan kedalaman ilmun yang dimilikinya. Hanya guru mursyid sahaja yang dapat menjamin kita memperoleh ilmu yang sebenarnya. Kerana guru mursyid itu tidak akan menipu anak muridnya. Guru mursyid ialah guru yang mewarisi ilmu daripada Rasulullah untuk disebar dan diajarkan kepada umatnya. Guru yang mengajar berlandaskan kepada Al-Quran, Hadis dan hasil pengalamannya sendiri.
Guru mursyid ialah guru yang berpengetahuan luas. Guru yang memiliki segala ilmu mengenai kemanusiaan dan ketuhanan. Guru yang memiliki ilmu zahir dan ilmu batin malah lebih tepat menguasai keempat-empat bidang ilmu iaitu : Syariat, Tariqat, Hakikat dan Makrifat
Tingkah laku dan perangan guru mursyid
1. Bercakap benar
2. Jujur dan ikhlas
3. Tidak berbohong
4. Tidak menipu dan memperdayakan anak murid
5. Bertanggungjawab dan amanah
6. Tidak suka membesarkan diri
7. Selalu merendah diri dan memandang ilmu orang lain lebih tinggi daripadanya.
8. Tidak menggunakan ilmu ke jalan yang salah
9. Tidak mengeksploitasikan ilmu untuk kepentiingan diri
10. Tidak menyusah dan membebankan anak murid dengan amal ibadat
11. Tidak mereka-reka ilmu untuk menunjukkan dia seorang yang berpengalaman luas
12. Tidak merendah dan menjatuhkan martabat muridnya dihadapan murid yang lain
13. Tidak suka membanding-bandingkan ilmu diantara seseorang guru yang lain dan dengan dirinya sendiri
Adapun tanda-tanda seseorang guru itu mursyid, ialah ia mempunyai kelebihan dan keistimewaan yang jarang ada kepada guru biasa.
Kelebihan dan keistimewaan guru mursyid
1. Kahsyaf...dapat mengetahui apa yang tersembunyi
2. Memiliki kebolehan seperti yang dimiliki oleh para wali
3. Doanya dimakbulkan Allah
4. Tidak pernah meninggalkan sembahyang baik secara zahir mahupun hakikat
5. Mewarisi sifa-sifat yang dimiliki oleh Rasulullah....siddik, amanah, tabligh, dan fatanah
6. Pakaiannya sentiasa menutupi aurat
7. Sentisa berada dalam zikrullah
8. Tidak tinggal wudhu' / air sembahyang.
Dan banyak lagi tanda-tanda yang tidak muat jika dituliskan di sini. Marilah kita berdoa kepada Allah agar mempertemukan kita dengan guru yang mursyid dan menimba ilmu daripadanya..amin
Sumber rujukan : Rahsia Hakikat Insan (Jilid 1) oleh Imam Al Soouti
Sunday, July 31, 2011
Mengenal Zat Allah
Assalamu’alaikum w.w.t
Pepatah mengatakan : Tak jumpa maka tak kenal, tak kenal maka tak cinta.
Dia menciptakan manusia dalam bayangan rahman (hadist Rosululloh).
Bagaimana caranya kita mengenal Dzat Allah? Dimana? Kemana kita harus mencari Dzat Allah? Apakah harus ke Mekah ataukah ke negeri Cina? Apakah sedemikian jauhnya Dzat Allah itu berada?
Bagi umat Islam sebagai bahan rujukannya adalah Al Qur’an dan hadis Rasulullah s.a.w
Bagaimana caranya kita mengenal Dzat Allah? Dimana? Kemana kita harus mencari Dzat Allah? Apakah harus ke Mekah ataukah ke negeri Cina? Apakah sedemikian jauhnya Dzat Allah itu berada?
Bagi umat Islam sebagai bahan rujukannya adalah Al Qur’an dan hadis Rasulullah s.a.w
Berdasarkan Al Quran adalah seperti berikut:
1. BILA HAMBA-HAMBA KU BERTANYA TENTANG AKU KATAKANLAH BAHWA AKU DEKAT (AL BAQARAH 2 : 186).
2. LEBIH DEKAT AKU DARI PADA URAT LEHER (AL QAF 50 : 16).
3. KAMI AKAN PERLIHATKAN KEPADA MEREKA TANDA-TANDA (AYAT-AYAT) KAMI DI SEGENAP PENJURU DAN PADA DIRI MEREKA (FUSHSHILAT 41 : 53).
4. DZAT ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU (FUSHSHILAT 41 : 54).
5. DIA (ALLAH) BERSAMAMU DIMANAPUN KAMU BERADA
(AL HADID 57 : 4).
6. KAMI TELAH MENGUTUS SEORANG UTUSAN DALAM NAFS (DIRI)-MU (AT TAUBAH 9 : 128).
7. DI DALAM DIRI-MU APAKAH ENGKAU TIDAK MEMPERHATIKAN (ADZ DZAARIYAAT 51 : 21).
8. TUHAN MENEMPATKAN DIRI ANTARA MANUSIA DENGAN QOLBUNYA (AL ANFAAL 8 : 24).
9. AKU CIPTAKAN MANUSIA DENGAN CARA YANG SEMPURNA
(AT TIN 95 : 4).
Manusia diciptakan dengan cara yang sempurna. Bererti bahan dasarnya juga harus sempurna yaitu Dzat Yang Maha Sempurna. SETELAH AKU SEMPURNAKAN KEJADIANNYA AKU TIUPKAN RUH-KU KE DALAMNYA ( AL HIJR 15 : 29 ). Bererti Dzat Allah berada di dalam diri setiap manusia, baik orang Melayu atau orang Cina, orang India atau orang Inggeris dan sebagainya.
Dzat Allah boleh berada di dalam semua mahluk ciptaanNYA, misalnya di dalam bunga yang berwarna-warni. Dzat Ilahiah menjadi tersembunyi didalam semua mahluk ciptaanNya, seperti halnya biji gandum, setelah menjadi roti, biji gandumnya tidak nampak namun dzat gandumnya tetap ada, tersembunyi di dalam roti. Disisi lain DZAT ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU bererti alam semesta termasuk planet bumi ini berada di dalam “JUBAH” ALLAH. Kita semua tenggelam atau baqa dalam Tuhan. Bila Jubah Allah itu bulat seperti bola maka kita semua seperti berada di dalam bola yang kemanapun kita menghadap baik kekiri, ke kanan, ke atas maupun kebawah disanalah Wajah Allah. DIA ada dimana-mana namun dalam ke-Esa-an-NYA, DIA tidak kemana-mana.
Hadis Qudsi dan hadis Rasululullah s.a.w:
1. MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU : Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya.
2. WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU : Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh.
3. MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA : Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh.
4. IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri.
5. ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH : Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah.
6. AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU : Rahasia kalian adalah rahasia-Ku.
7. DALAM SETIAP RONGGA ANAK ADAM AKU CIPTAKAN SUATU MAHLIGAI YANG DISEBUT DADA, DI DALAM DADA ADA QOLBU, DALAM QOLBU ADA FUAD, DALAM FUAD ADA SYAGOFA, DI DALAM SYAGOFA ADA SIR, DALAM SIR ADA AKU, TEMPAT AKU MENYIMPAN RAHASIA.
8. LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH : Yang mengenal Allah hanya Allah.
9. AROFTU ROBBI BI ROBBI : Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan.
10. MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA : Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan.
Apakah kita boleh bertatap muka secara langsung dengan Allah? Mari kita lihat Surat Al Baqarah ayat 1 : ALIF LAM MIM. Mengapa tidak dibaca ALAM atau ALIM??? HANYA ALLAH YANG MENGETAHUI ARTINYA. Yang mengetahui Allah hanya Allah. Huruf Alif adalah milik Allah, Lam untuk utusan Allah dan Mim untuk Muhammad (insan, manusia) …
Antara Alif dan Mim ada Lam, antara Allah dan manusia ada apa?? ADA SIR.
Sir dalam hal ini bisa berperan sebagai utusan, sebagai pembawa berita, sebagai naluri, sebagai angan-angan atau imajinasi, sebagai generator dan bisa juga sebagai mikro prosesor penerima atau pengolah data.
TIDAK ADA SEORANG PUN YANG DAPAT BERCAKAP-CAKAP DENGAN ALLAH, KECUALI DENGAN WAHYU, ATAU DARI BELAKANG TABIR, ATAU DENGAN MENGIRIMKAN UTUSAN-NYA DENGAN SEIZIN-NYA.
( AS-SYUARA 42 : 51 ).
MULAI HARI INI AKU SINGKAPKAN TABIR YANG MENUTUPI MATAMU, MAKA PENGLIHATANMU AKAN MENJADI TAJAM (AL QAAF 50 : 22).
TUHAN MENEMPATKAN DIRI ANTARA MANUSIA DENGAN QOLBUNYA. (AL ANFAL 8 : 24).
Qolbu merupakan titik terendah dari sumbu komunikasi vertikal kepada Allah. Tabir akan menjadi terang dan akan menjadi kabel penghubung untuk berkomunikasi dengan Allah, manakala kita tidak ragu-ragu akan kebenaran Al Qur’an dan yakin akan ke ghoiban Allah dimana qolbu merupakan pintu masuk ke alam ghoib. Komunikasi dengan Allah hanya bisa melalui dzikir qolbu.
INILAH KITAB YANG TIADA DIRAGUKAN, SUATU PETUNJUK BAGI MEREKA YANG TAKWA, YAITU MEREKA YANG BERIMAN KEPADA YANG GHOIB.
( AL BAQARAH 2 : 2-3 )
DAN SEBUTLAH ( NAMA ) TUHANMU DALAM HATIMU…( AL A’RAF 7 : 205 ).
DIA AKAN MEMBERI PETUNJUK KEPADA HATINYA ( AT TAGABUN 64 :11 )
DIALAH JIBRIL YANG MENURUNKAN AL QUR’AN KE DALAM QOLBUMU DENGAN SEIZIN ALLAH (AL BAQARAH 2 : 97).
Oleh karena itu seorang akan betul-betul yakin kepada kebenaran Al Qur’an dan hakikat Dzat, setelah yang bersangkutan mengalami hal-hal yang bersifat ghaib. Pengalaman ghaib itulah yang sangat didambakan oleh para pencari Tuhan. Pengalaman ghaib itulah yang disebut ilmu ilhamiah atau ilmu laduni yang lebih dipercayai oleh mereka para sufi dari pada ilmu akal.
BARANG SIAPA YANG HATINYA DIBUKA OLEH ALLAH KEPADA ISLAM (DAMAI) MAKA IA ITU MENDAPAT CAHAYA DARI TUHAN NYA.
(AZ ZUMAR 39 : 22).
Menurut Al Ghazali , Dzat Allah itu sangat terang benderang, sehingga hanya bisa ditangkap oleh mata hati.
CAHAYA DI ATAS CAHAYA (AN NUR 35),
DIA (ALLAH) TIDAK TERCAPAI OLEH PENGLIHATAN MATA
(AL AN’AM 6 : 103).
YANG PERTAMA-TAMA AKU BERIKAN KEPADA MEREKA (YANG BERIMAN) ADALAH NUR KU YANG AKU TARUH DI HATI MEREKA (HADITS QUDSI).
Ketika Musa berdo’a ingin melihat Tuhan, maka Tuhan berfirman :
ENGKAU (MUSA) TIDAK AKAN SANGGUP MELIHAT AKU.
MAKA MANAKALA TUHANNYA MEMPERLIHATKAN DIRI DI ATAS BUKIT, BUKIT ITU HANCUR DAN MUSA JATUH TIDAK SADARKAN DIRI
(AL A’RAF 7 : 143).
Maka dengan demikian adalah sangat terlarang untuk menyingkap tabir rahasia Allah, kita tidak boleh melewati batas-batas yang telah ditetapkan Allah.
ALLAH MEMPUNYAI TUJUHPULUH HIJAB CAHAYA DAN KEGELAPAN; SEANDAINYA DIA MENYIBAKKAN HIJAB-HIJAB ITU MAKA KEAGUNGAN WAJAHNYA AKAN MEMBAKAR SEGALA YANG DILIHAT OLEH MAHLUK-NYA ( HADITS ROSULULLAH ).
Berpikirlah kamu tentang makhluk Allah, jangan berpikir tentang Dzat Penciptanya.
Aku tidak mengenal Allah, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang telah Allah berikan kepadaku. ( Hadits Rosulullah ).
Bila kita berusaha mencuba menyingkap tabir tersebut, maka kita akan hancur lebur seperti halnya dalam riwayat Nabi Musa yang ingin melihat Allah, dimana gunung sekalipun akan hancur. Mengenal Tuhan harus melalui Tuhan. Dia yang mengenali dan Dia yang dikenali adalah sama. Jasmani Musa dengan ke-aku-annya tidak mungkin bisa berhadapan dengan Tuhan, karena tidak ada sesuatu wujud yang lain disamping Allah. Kekasaran jasmani dan ke-aku-an merupakan tabir yang pekat.
Sesungguhnya Allah telah memberikan peringatan kepada kita semua :
WA YUHADZDZITU KUMULLAHU NAFSAHU : DIA MEMPERINGATKAN KA MU TERHADAP DIRINYA (AL IMRAN 3 : 30).
KULLU SYAI’IN HAALIKUN ILLAA WAJHAHU : SEGALA SESUATU AKAN MUSNAH KECUALI WAJAHNYA (AL QASHASH 28 : 88).
Bila ingin berjumpa dengan Tuhan, hancur luluhkan dirimu sendiri, ke-akuan-mu, egomu, tutup mata dan telingamu, tutup semua ilmu dan teori tentang Dzat, kosongkan hati dan pikiranmu dari segala sesuatu selain Allah semata, maka KE-AKU-AN TUHAN, RUH TUHAN dalam dirimu akan muncul memperlihatkan JAMAL-NYA. AKU dan AKU saling bertemu dan berdialog. Demikianlah apa yang dilakukan Musa selama 40 hari dan 40 malam, sehingga Musa pun bisa menerima wahyu 10 Perintah Tuhan. Demikian juga Nabi Muhammad SAW, menurut para sesepuh, wahyu pertama turun setelah 40 hari dan 40 malam di Gua Hira.
Sabda Rosulullah : Kita harus bisa mati sebelum mati.
1. BILA HAMBA-HAMBA KU BERTANYA TENTANG AKU KATAKANLAH BAHWA AKU DEKAT (AL BAQARAH 2 : 186).
2. LEBIH DEKAT AKU DARI PADA URAT LEHER (AL QAF 50 : 16).
3. KAMI AKAN PERLIHATKAN KEPADA MEREKA TANDA-TANDA (AYAT-AYAT) KAMI DI SEGENAP PENJURU DAN PADA DIRI MEREKA (FUSHSHILAT 41 : 53).
4. DZAT ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU (FUSHSHILAT 41 : 54).
5. DIA (ALLAH) BERSAMAMU DIMANAPUN KAMU BERADA
(AL HADID 57 : 4).
6. KAMI TELAH MENGUTUS SEORANG UTUSAN DALAM NAFS (DIRI)-MU (AT TAUBAH 9 : 128).
7. DI DALAM DIRI-MU APAKAH ENGKAU TIDAK MEMPERHATIKAN (ADZ DZAARIYAAT 51 : 21).
8. TUHAN MENEMPATKAN DIRI ANTARA MANUSIA DENGAN QOLBUNYA (AL ANFAAL 8 : 24).
9. AKU CIPTAKAN MANUSIA DENGAN CARA YANG SEMPURNA
(AT TIN 95 : 4).
Manusia diciptakan dengan cara yang sempurna. Bererti bahan dasarnya juga harus sempurna yaitu Dzat Yang Maha Sempurna. SETELAH AKU SEMPURNAKAN KEJADIANNYA AKU TIUPKAN RUH-KU KE DALAMNYA ( AL HIJR 15 : 29 ). Bererti Dzat Allah berada di dalam diri setiap manusia, baik orang Melayu atau orang Cina, orang India atau orang Inggeris dan sebagainya.
Dzat Allah boleh berada di dalam semua mahluk ciptaanNYA, misalnya di dalam bunga yang berwarna-warni. Dzat Ilahiah menjadi tersembunyi didalam semua mahluk ciptaanNya, seperti halnya biji gandum, setelah menjadi roti, biji gandumnya tidak nampak namun dzat gandumnya tetap ada, tersembunyi di dalam roti. Disisi lain DZAT ALLAH MELIPUTI SEGALA SESUATU bererti alam semesta termasuk planet bumi ini berada di dalam “JUBAH” ALLAH. Kita semua tenggelam atau baqa dalam Tuhan. Bila Jubah Allah itu bulat seperti bola maka kita semua seperti berada di dalam bola yang kemanapun kita menghadap baik kekiri, ke kanan, ke atas maupun kebawah disanalah Wajah Allah. DIA ada dimana-mana namun dalam ke-Esa-an-NYA, DIA tidak kemana-mana.
Hadis Qudsi dan hadis Rasululullah s.a.w:
1. MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU : Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya.
2. WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU : Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh.
3. MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA : Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh.
4. IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri.
5. ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH : Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah.
6. AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU : Rahasia kalian adalah rahasia-Ku.
7. DALAM SETIAP RONGGA ANAK ADAM AKU CIPTAKAN SUATU MAHLIGAI YANG DISEBUT DADA, DI DALAM DADA ADA QOLBU, DALAM QOLBU ADA FUAD, DALAM FUAD ADA SYAGOFA, DI DALAM SYAGOFA ADA SIR, DALAM SIR ADA AKU, TEMPAT AKU MENYIMPAN RAHASIA.
8. LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH : Yang mengenal Allah hanya Allah.
9. AROFTU ROBBI BI ROBBI : Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan.
10. MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA : Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan.
Apakah kita boleh bertatap muka secara langsung dengan Allah? Mari kita lihat Surat Al Baqarah ayat 1 : ALIF LAM MIM. Mengapa tidak dibaca ALAM atau ALIM??? HANYA ALLAH YANG MENGETAHUI ARTINYA. Yang mengetahui Allah hanya Allah. Huruf Alif adalah milik Allah, Lam untuk utusan Allah dan Mim untuk Muhammad (insan, manusia) …
Antara Alif dan Mim ada Lam, antara Allah dan manusia ada apa?? ADA SIR.
Sir dalam hal ini bisa berperan sebagai utusan, sebagai pembawa berita, sebagai naluri, sebagai angan-angan atau imajinasi, sebagai generator dan bisa juga sebagai mikro prosesor penerima atau pengolah data.
TIDAK ADA SEORANG PUN YANG DAPAT BERCAKAP-CAKAP DENGAN ALLAH, KECUALI DENGAN WAHYU, ATAU DARI BELAKANG TABIR, ATAU DENGAN MENGIRIMKAN UTUSAN-NYA DENGAN SEIZIN-NYA.
( AS-SYUARA 42 : 51 ).
MULAI HARI INI AKU SINGKAPKAN TABIR YANG MENUTUPI MATAMU, MAKA PENGLIHATANMU AKAN MENJADI TAJAM (AL QAAF 50 : 22).
TUHAN MENEMPATKAN DIRI ANTARA MANUSIA DENGAN QOLBUNYA. (AL ANFAL 8 : 24).
Qolbu merupakan titik terendah dari sumbu komunikasi vertikal kepada Allah. Tabir akan menjadi terang dan akan menjadi kabel penghubung untuk berkomunikasi dengan Allah, manakala kita tidak ragu-ragu akan kebenaran Al Qur’an dan yakin akan ke ghoiban Allah dimana qolbu merupakan pintu masuk ke alam ghoib. Komunikasi dengan Allah hanya bisa melalui dzikir qolbu.
INILAH KITAB YANG TIADA DIRAGUKAN, SUATU PETUNJUK BAGI MEREKA YANG TAKWA, YAITU MEREKA YANG BERIMAN KEPADA YANG GHOIB.
( AL BAQARAH 2 : 2-3 )
DAN SEBUTLAH ( NAMA ) TUHANMU DALAM HATIMU…( AL A’RAF 7 : 205 ).
DIA AKAN MEMBERI PETUNJUK KEPADA HATINYA ( AT TAGABUN 64 :11 )
DIALAH JIBRIL YANG MENURUNKAN AL QUR’AN KE DALAM QOLBUMU DENGAN SEIZIN ALLAH (AL BAQARAH 2 : 97).
Oleh karena itu seorang akan betul-betul yakin kepada kebenaran Al Qur’an dan hakikat Dzat, setelah yang bersangkutan mengalami hal-hal yang bersifat ghaib. Pengalaman ghaib itulah yang sangat didambakan oleh para pencari Tuhan. Pengalaman ghaib itulah yang disebut ilmu ilhamiah atau ilmu laduni yang lebih dipercayai oleh mereka para sufi dari pada ilmu akal.
BARANG SIAPA YANG HATINYA DIBUKA OLEH ALLAH KEPADA ISLAM (DAMAI) MAKA IA ITU MENDAPAT CAHAYA DARI TUHAN NYA.
(AZ ZUMAR 39 : 22).
Menurut Al Ghazali , Dzat Allah itu sangat terang benderang, sehingga hanya bisa ditangkap oleh mata hati.
CAHAYA DI ATAS CAHAYA (AN NUR 35),
DIA (ALLAH) TIDAK TERCAPAI OLEH PENGLIHATAN MATA
(AL AN’AM 6 : 103).
YANG PERTAMA-TAMA AKU BERIKAN KEPADA MEREKA (YANG BERIMAN) ADALAH NUR KU YANG AKU TARUH DI HATI MEREKA (HADITS QUDSI).
Ketika Musa berdo’a ingin melihat Tuhan, maka Tuhan berfirman :
ENGKAU (MUSA) TIDAK AKAN SANGGUP MELIHAT AKU.
MAKA MANAKALA TUHANNYA MEMPERLIHATKAN DIRI DI ATAS BUKIT, BUKIT ITU HANCUR DAN MUSA JATUH TIDAK SADARKAN DIRI
(AL A’RAF 7 : 143).
Maka dengan demikian adalah sangat terlarang untuk menyingkap tabir rahasia Allah, kita tidak boleh melewati batas-batas yang telah ditetapkan Allah.
ALLAH MEMPUNYAI TUJUHPULUH HIJAB CAHAYA DAN KEGELAPAN; SEANDAINYA DIA MENYIBAKKAN HIJAB-HIJAB ITU MAKA KEAGUNGAN WAJAHNYA AKAN MEMBAKAR SEGALA YANG DILIHAT OLEH MAHLUK-NYA ( HADITS ROSULULLAH ).
Berpikirlah kamu tentang makhluk Allah, jangan berpikir tentang Dzat Penciptanya.
Aku tidak mengenal Allah, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang telah Allah berikan kepadaku. ( Hadits Rosulullah ).
Bila kita berusaha mencuba menyingkap tabir tersebut, maka kita akan hancur lebur seperti halnya dalam riwayat Nabi Musa yang ingin melihat Allah, dimana gunung sekalipun akan hancur. Mengenal Tuhan harus melalui Tuhan. Dia yang mengenali dan Dia yang dikenali adalah sama. Jasmani Musa dengan ke-aku-annya tidak mungkin bisa berhadapan dengan Tuhan, karena tidak ada sesuatu wujud yang lain disamping Allah. Kekasaran jasmani dan ke-aku-an merupakan tabir yang pekat.
Sesungguhnya Allah telah memberikan peringatan kepada kita semua :
WA YUHADZDZITU KUMULLAHU NAFSAHU : DIA MEMPERINGATKAN KA MU TERHADAP DIRINYA (AL IMRAN 3 : 30).
KULLU SYAI’IN HAALIKUN ILLAA WAJHAHU : SEGALA SESUATU AKAN MUSNAH KECUALI WAJAHNYA (AL QASHASH 28 : 88).
Bila ingin berjumpa dengan Tuhan, hancur luluhkan dirimu sendiri, ke-akuan-mu, egomu, tutup mata dan telingamu, tutup semua ilmu dan teori tentang Dzat, kosongkan hati dan pikiranmu dari segala sesuatu selain Allah semata, maka KE-AKU-AN TUHAN, RUH TUHAN dalam dirimu akan muncul memperlihatkan JAMAL-NYA. AKU dan AKU saling bertemu dan berdialog. Demikianlah apa yang dilakukan Musa selama 40 hari dan 40 malam, sehingga Musa pun bisa menerima wahyu 10 Perintah Tuhan. Demikian juga Nabi Muhammad SAW, menurut para sesepuh, wahyu pertama turun setelah 40 hari dan 40 malam di Gua Hira.
Sabda Rosulullah : Kita harus bisa mati sebelum mati.
Wednesday, July 27, 2011
Dari Silat Abjad ke Silat Cekak
Assalamu'alaikum w.w.t
Sama ada diakui atau tidak, sememangnya terdapat perkaitan yang amat erat antara seni beladiri (silat) dengan bidang perubatan Islam. Silat yang dimaksudkan ialah silat yang tidak bercanggah dengan Islam. Ulama pada masa dahulu amat unggul dengan penguasaan ilmu silat dan ilmu rawatan Islam. Begitulah tradisi ini diteruskan silih berganti sehinggalah sekarang. Sekadar beberapa contoh, pengasas Silat Abjad iaitu Allahyarham Sheikh Mahmud Nasri Osmani dan penggantinya Ustaz Ahmad bin Che Din merupakan guru silat yang ahli dalam bidang rawatan Islam. Begitu juga pengasas silat Cekak iaitu Almarhum Ustaz Hanafi adalah ahli dalam bidang rawatan.
Dalam tulisan saya terdahulu bertajuk "Belajar Silat...perlu ke?" ada diterangkan sedikit sebanyak sejarah saya mempelajari silat ini. Apa yang istimewanya amalan ibu gerak permainan ibu gayung diterapkan kepada pengamalnya. Dalam silat Abjad, langkah, tari, bunga dan buah digerakkan oleh gerak bersepakai gerak Allah, gerak Rasulullah, dan gerak aulia Allah. Penjelasan lanjut, rujuklah guru yang arif. Saya pun sudah lama tidak berhubung dengan guru-guru silat Abjad, namun pertalian batin tetap ada.
Semasa saya berada di Bandar Jengka, saya terlibat pula dengan Seni Silat Cekak Malaysia. Saya menerima ijazah daripada guru Ishak bin Itam (Pak Ak) pada tahun 2000. Pada waktu itu, sungguh rancak dan meriah aktiviti silat Cekak. Ikatan persaudaraan sesama rakan penuntut sangat erat. Saya sempat mengambil Ujian Rendah Silat Cekak dan sempat juga memikul amanah sebagai pembantu jurulatih. Sekarang pun saya berlatih sendiri-sendiri je...takut lupa buah. Ingat kaedah, ingat buah..
Dalam pengamatan saya, silat Cekak sememangnya sejenis silat yang mampu mempertahankan diri daripada ancaman musuh. Musuh ada dua, iaitu musuh zahir yang nampak seperti orang yang hendak menyerang kita dan musuh batin yang tidak nampak seperti hawa nafsu dalam diri dan juga makhluk halus. Hendak belajar silat Cekak sememangnya mudah tetapi hendak mendidik hati agar bersih memang sukar. Sebab itulah terjadinya perpecahan dalam silat Cekak seperti yang berlaku sekarang. Tak perlulah saya bercerita panjang dalam hal ini...terasa sebak pula.
Teringat saya akan kata-kata Almarhum Ustaz Hanafi (pengasas Silat Cekak) iaitu " Kita bersilat bukan kerana silat, kita bersilat kerana agama. Kita bersilat bukan kerana silat, kita bersilat kerana Allah". Jelaslah bahawa silat dan agama seiring sejalan. Berdiri lurus dalam silat Cekak seperti berdiri lurus dalam solat. Silat dan solat perlu seiring.
Sekian saja untuk perkongsian kali ini. Jumpa lagi...
Sama ada diakui atau tidak, sememangnya terdapat perkaitan yang amat erat antara seni beladiri (silat) dengan bidang perubatan Islam. Silat yang dimaksudkan ialah silat yang tidak bercanggah dengan Islam. Ulama pada masa dahulu amat unggul dengan penguasaan ilmu silat dan ilmu rawatan Islam. Begitulah tradisi ini diteruskan silih berganti sehinggalah sekarang. Sekadar beberapa contoh, pengasas Silat Abjad iaitu Allahyarham Sheikh Mahmud Nasri Osmani dan penggantinya Ustaz Ahmad bin Che Din merupakan guru silat yang ahli dalam bidang rawatan Islam. Begitu juga pengasas silat Cekak iaitu Almarhum Ustaz Hanafi adalah ahli dalam bidang rawatan.
Dalam tulisan saya terdahulu bertajuk "Belajar Silat...perlu ke?" ada diterangkan sedikit sebanyak sejarah saya mempelajari silat ini. Apa yang istimewanya amalan ibu gerak permainan ibu gayung diterapkan kepada pengamalnya. Dalam silat Abjad, langkah, tari, bunga dan buah digerakkan oleh gerak bersepakai gerak Allah, gerak Rasulullah, dan gerak aulia Allah. Penjelasan lanjut, rujuklah guru yang arif. Saya pun sudah lama tidak berhubung dengan guru-guru silat Abjad, namun pertalian batin tetap ada.
Semasa saya berada di Bandar Jengka, saya terlibat pula dengan Seni Silat Cekak Malaysia. Saya menerima ijazah daripada guru Ishak bin Itam (Pak Ak) pada tahun 2000. Pada waktu itu, sungguh rancak dan meriah aktiviti silat Cekak. Ikatan persaudaraan sesama rakan penuntut sangat erat. Saya sempat mengambil Ujian Rendah Silat Cekak dan sempat juga memikul amanah sebagai pembantu jurulatih. Sekarang pun saya berlatih sendiri-sendiri je...takut lupa buah. Ingat kaedah, ingat buah..
Dalam pengamatan saya, silat Cekak sememangnya sejenis silat yang mampu mempertahankan diri daripada ancaman musuh. Musuh ada dua, iaitu musuh zahir yang nampak seperti orang yang hendak menyerang kita dan musuh batin yang tidak nampak seperti hawa nafsu dalam diri dan juga makhluk halus. Hendak belajar silat Cekak sememangnya mudah tetapi hendak mendidik hati agar bersih memang sukar. Sebab itulah terjadinya perpecahan dalam silat Cekak seperti yang berlaku sekarang. Tak perlulah saya bercerita panjang dalam hal ini...terasa sebak pula.
Teringat saya akan kata-kata Almarhum Ustaz Hanafi (pengasas Silat Cekak) iaitu " Kita bersilat bukan kerana silat, kita bersilat kerana agama. Kita bersilat bukan kerana silat, kita bersilat kerana Allah". Jelaslah bahawa silat dan agama seiring sejalan. Berdiri lurus dalam silat Cekak seperti berdiri lurus dalam solat. Silat dan solat perlu seiring.
Sekian saja untuk perkongsian kali ini. Jumpa lagi...
Gangguan misteri
Assalamu'alaikum w.w.t
Pelbagai pengalaman telah saya tempuh dalam merawat penyakit. Ada penyakit fizikal mahupun penyakit misteri / dalaman. Ada juga yang berhajat untuk 'pagar rumah' dan sebagainya. Ada usaha tersebut yang berjaya ditangani dan ada juga yang gagal. Semuanya dengan kehendak dan izinNya belaka.
Kalau sakit fizikal seelok-eloknya berubatlah dahulu di hospital. Dapatkan dahulu diognosis penyakit tersebut. Selepas itu jika hendak berubat secara rawatan Islam maka mudahlah ikhtiarnya. Contohnya, penyakit barah dan kanser, ada cara rawatannya yang tersendiri. Dalam kuliah perubatan Darussyifa, sangat menekankan agar perawat mahir dalam penyediaan bahan rawatan dan doa yang berkaitan.
Itu berkaitan dengan penyakit fizikal, yang nampak dan jelas simptonnya. Bagaimana dengan penyakit misteri yang tidak nampak? Ini juga berkaitan dengan masalah kejiwaan. Bahkan lebih parah melibatkan gangguan jin-jin dan syaitan yang sentiasa mencari peluang untuk menyakitkan anak adam.
Ada kes saya berhadapan dengan pesakit yang sentiasa rasa resah, tak boleh tidur malam, takut tidak bersebab, mimpi yang pelik-pelik, badan rasa panas semacam, suka marah-marah dan sebagainya.
Pada pengamatan saya, kes-kes seperti ini melibatkan gangguan makhluk halus. Bila mendengar mereka bercerita tentang sakitnya, rasa kasihan pula. Sebagai perawat, inilah masa dan ruang untuk saya berdakwah tentang hikmah turunnya penyakit. Kalau nak baca kitab agama atau mengajar di surau@ masjid saya tak pandai...
Baru-baru ini (petang 25/7/11), saya dipanggil untuk merawat jiran yang sakit kepala . Beliau tak boleh tidur dan terlantar saja. Seperti biasa, saya letakkan tangan kanan di kepalanya dan tangan kiri memegang botol air mineral. Saya mula meruqyah dengan ayat-ayat suci yang diijazahkan. Reaksi pesakit mula ketara...sekejap kepalanya sakit, lepas itu setiap sendi-sendinya pula sakit. Beliau mula meronta dengan kuat. suspens juga saya. Tapi saya tetap meneruskan bacaan ruqyah tanpa memberi peluang untuk 'gangguan' itu bersuara. Saya berpesan kepada isterinya untuk membalut kepalanya dengan tuala berisi air ruqyah, memberi minum air tersebut dan memandikannya.
Saya ingatkan keadannya dah okey, tapi malamnya sakit kepala beliau bertambah teruk. Isterinya dah mengelabah. Akhirnya, saya bersama isterinya menghantar beliau ke wad kecemasan Bandar Jengka. Takut-takut ada penyakit lain selain bimbang urat kepalanya 'putus'. Di wad kecemasan, saya memberi rawatan ringkas dan memeriksa 'point' di setiap sendi. Memang ada benda yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam badannya...picit sendi kaki, berpindah ke sendi tangan dan sebagainya. Malam itu beliau ditahan di wad, masuk air. Saya berpesan kepada isterinya agar memberi minum air yang diruqyah. Nampaknya, saya terpaksa merawat secara jarak jauh pula (bayangkan pesakit ada di depan).
Esoknya, keadaan pesakit bertambah sihat. Saya memberi nasihat kepadanya agar sentiasa berhati-hati terutama apabila masuk ke dalam hutan dan sebagainya. Zikir kepada Allah jangan sesekali dilupakan terutama dalam setiap masuk dan keluar nafas (zikir nafas). Alhamdulillah, baru tadi isterinya menghantar mesej bahawa suaminya dah sihat....terima kasih.
Jumpa lagi....
Pelbagai pengalaman telah saya tempuh dalam merawat penyakit. Ada penyakit fizikal mahupun penyakit misteri / dalaman. Ada juga yang berhajat untuk 'pagar rumah' dan sebagainya. Ada usaha tersebut yang berjaya ditangani dan ada juga yang gagal. Semuanya dengan kehendak dan izinNya belaka.
Kalau sakit fizikal seelok-eloknya berubatlah dahulu di hospital. Dapatkan dahulu diognosis penyakit tersebut. Selepas itu jika hendak berubat secara rawatan Islam maka mudahlah ikhtiarnya. Contohnya, penyakit barah dan kanser, ada cara rawatannya yang tersendiri. Dalam kuliah perubatan Darussyifa, sangat menekankan agar perawat mahir dalam penyediaan bahan rawatan dan doa yang berkaitan.
Itu berkaitan dengan penyakit fizikal, yang nampak dan jelas simptonnya. Bagaimana dengan penyakit misteri yang tidak nampak? Ini juga berkaitan dengan masalah kejiwaan. Bahkan lebih parah melibatkan gangguan jin-jin dan syaitan yang sentiasa mencari peluang untuk menyakitkan anak adam.
Ada kes saya berhadapan dengan pesakit yang sentiasa rasa resah, tak boleh tidur malam, takut tidak bersebab, mimpi yang pelik-pelik, badan rasa panas semacam, suka marah-marah dan sebagainya.
Pada pengamatan saya, kes-kes seperti ini melibatkan gangguan makhluk halus. Bila mendengar mereka bercerita tentang sakitnya, rasa kasihan pula. Sebagai perawat, inilah masa dan ruang untuk saya berdakwah tentang hikmah turunnya penyakit. Kalau nak baca kitab agama atau mengajar di surau@ masjid saya tak pandai...
Baru-baru ini (petang 25/7/11), saya dipanggil untuk merawat jiran yang sakit kepala . Beliau tak boleh tidur dan terlantar saja. Seperti biasa, saya letakkan tangan kanan di kepalanya dan tangan kiri memegang botol air mineral. Saya mula meruqyah dengan ayat-ayat suci yang diijazahkan. Reaksi pesakit mula ketara...sekejap kepalanya sakit, lepas itu setiap sendi-sendinya pula sakit. Beliau mula meronta dengan kuat. suspens juga saya. Tapi saya tetap meneruskan bacaan ruqyah tanpa memberi peluang untuk 'gangguan' itu bersuara. Saya berpesan kepada isterinya untuk membalut kepalanya dengan tuala berisi air ruqyah, memberi minum air tersebut dan memandikannya.
Saya ingatkan keadannya dah okey, tapi malamnya sakit kepala beliau bertambah teruk. Isterinya dah mengelabah. Akhirnya, saya bersama isterinya menghantar beliau ke wad kecemasan Bandar Jengka. Takut-takut ada penyakit lain selain bimbang urat kepalanya 'putus'. Di wad kecemasan, saya memberi rawatan ringkas dan memeriksa 'point' di setiap sendi. Memang ada benda yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam badannya...picit sendi kaki, berpindah ke sendi tangan dan sebagainya. Malam itu beliau ditahan di wad, masuk air. Saya berpesan kepada isterinya agar memberi minum air yang diruqyah. Nampaknya, saya terpaksa merawat secara jarak jauh pula (bayangkan pesakit ada di depan).
Esoknya, keadaan pesakit bertambah sihat. Saya memberi nasihat kepadanya agar sentiasa berhati-hati terutama apabila masuk ke dalam hutan dan sebagainya. Zikir kepada Allah jangan sesekali dilupakan terutama dalam setiap masuk dan keluar nafas (zikir nafas). Alhamdulillah, baru tadi isterinya menghantar mesej bahawa suaminya dah sihat....terima kasih.
Jumpa lagi....
Monday, July 25, 2011
Rahsia Doa dan Air
Assalamu'alaikum w.w.t
Keberkesanan doa dan air sebagai medium penyembuhan penyakit dapat dibuktikan secara saintifik. Al-Quran menjelaskan air seperti berikut :"Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (QS. Al Anbiya : 30).
Seorang ilmuan Jepun Dr. Masaru Emoto dari Universiti Yokohama telah merintis kajian saintifik tentang molekul air. Beliau dengan tekun melakukan penyelidikan tentang perubahan molukel air. Hasil kajiannya mendapati air ternyata boleh “mendengar” kata-kata, “membaca” tulisan dan boleh “mengerti” pesanan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr Masaru Emoto menghuraikan bahawa air bersifat boleh merakam pesanan, seperti pita magnetik atau compact disk. Apabila kata-kata yang baik diungkapkan pada air, didapati molukel air terbentuk seperti krsital yang sangat indah dan bersinar. Manakala apabila kata-kata kesat dan buruk diungkapkan kepadanya, molukelnya berubah menjadi buruk rupanya dan menggerunkan seperti sel barah. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Beliau juga telah telah membuat kajian ke atas air-air yang dibacakan ayat-ayat suci Quran dan mendapati hasilnya molekul air tadi seperti berlian yang berkilau-kilau, cantik bercahaya.
Mengikut hasil kajiannya juga, antara molukel air yang paling cantik bercahaya ialah air zam-zam. Molekulnya tersusun cantik, seperti berlian bersegi-segi, bersinar-sinar dan berwarna-warni melebihi dua belas warna! Tidak hairanlah air zam-zam menjadi begitu berkhasiat kerana ianya menyimpan doa jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim a.s. Demikianlah juga dengan air kolah masjid yang telah merakam suara azan, bacaan ayat-ayat Quran, zikir, doa dan pengajaran ilmu agama di masjid tersebut.
Semakin kuat konsentrasi orang yang berkata-kata atau berdoa pada air, semakin kuat kesannya yang terhasil pada molekul air. Air boleh memindahkan bacaan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali penemuan ini dapat menjelaskan kenapa air biasa yang dioakan boleh menyembuhkan penyakit.
Tubuh manusia memang 75% terdiri daripada air. Otak 74.5% air. Darah 82% air. Tulang yang mampat pun mengandungi 22% air. Air diproses di tubuh meneruskan pesanan kepada air di otak dan pembuluh darah. Dengan izin Allah, pesanan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita
sedari.
Kesimpulannya, apabila berdoa untuk merawat penyakit, maka berdoalah dengan hati yang ikhlas, keyakinan yang mantap dan redha dengan ketentuanNya. Subhanallah..Alhamdulillah..Allahhu Akbar..
Jumpa lagi....
Keberkesanan doa dan air sebagai medium penyembuhan penyakit dapat dibuktikan secara saintifik. Al-Quran menjelaskan air seperti berikut :"Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup." (QS. Al Anbiya : 30).
Seorang ilmuan Jepun Dr. Masaru Emoto dari Universiti Yokohama telah merintis kajian saintifik tentang molekul air. Beliau dengan tekun melakukan penyelidikan tentang perubahan molukel air. Hasil kajiannya mendapati air ternyata boleh “mendengar” kata-kata, “membaca” tulisan dan boleh “mengerti” pesanan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr Masaru Emoto menghuraikan bahawa air bersifat boleh merakam pesanan, seperti pita magnetik atau compact disk. Apabila kata-kata yang baik diungkapkan pada air, didapati molukel air terbentuk seperti krsital yang sangat indah dan bersinar. Manakala apabila kata-kata kesat dan buruk diungkapkan kepadanya, molukelnya berubah menjadi buruk rupanya dan menggerunkan seperti sel barah. Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.
Beliau juga telah telah membuat kajian ke atas air-air yang dibacakan ayat-ayat suci Quran dan mendapati hasilnya molekul air tadi seperti berlian yang berkilau-kilau, cantik bercahaya.
Mengikut hasil kajiannya juga, antara molukel air yang paling cantik bercahaya ialah air zam-zam. Molekulnya tersusun cantik, seperti berlian bersegi-segi, bersinar-sinar dan berwarna-warni melebihi dua belas warna! Tidak hairanlah air zam-zam menjadi begitu berkhasiat kerana ianya menyimpan doa jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim a.s. Demikianlah juga dengan air kolah masjid yang telah merakam suara azan, bacaan ayat-ayat Quran, zikir, doa dan pengajaran ilmu agama di masjid tersebut.
Semakin kuat konsentrasi orang yang berkata-kata atau berdoa pada air, semakin kuat kesannya yang terhasil pada molekul air. Air boleh memindahkan bacaan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali penemuan ini dapat menjelaskan kenapa air biasa yang dioakan boleh menyembuhkan penyakit.
Tubuh manusia memang 75% terdiri daripada air. Otak 74.5% air. Darah 82% air. Tulang yang mampat pun mengandungi 22% air. Air diproses di tubuh meneruskan pesanan kepada air di otak dan pembuluh darah. Dengan izin Allah, pesanan tadi akan dilaksanakan tubuh tanpa kita
sedari.
Kesimpulannya, apabila berdoa untuk merawat penyakit, maka berdoalah dengan hati yang ikhlas, keyakinan yang mantap dan redha dengan ketentuanNya. Subhanallah..Alhamdulillah..Allahhu Akbar..
Jumpa lagi....
Merawat penyakit menggunakan Al-Quran dan Doa (Ruqayyah)
Assalamu’alaikum w.w.t
Kaedah rawatan yang saya pelajari adalah menggunakan Al-Quran dan doa-doa yang diwariskan oleh nabi Muhammad s.a.w. Sebenarnya penggunaan ayat-ayat Al-Quran di dalam merawat pesakit ada disarankan di dalam Al-Quran seperti maksud ayat ini:
"Dan kami turunkan sebahagian dari Al-Quran (ayat-ayat) sebagai penawar (penyembuh) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Isra 18)".
Doa-doa tersebut haruslah selalu diamalkan sehingga sebati menjadi darah daging. Mengikut istilah moden sehingga mewujudkan ‘aura’ atau terasa tenaganya mengalir di dalam diri. Yang penting ialah niat menggunakannya.
Penyakit datangnya dari Allah untuk menguji keimanan hamba-hambanya. Di dalam Al-Quran, Allah menyatakan kepada kita dengan jelas bahawa Dia menguji keimanan Nabi Ayub dengan mendatangkan satu penyakit kulit yang ganjil untuk menguji keimanan beliau. Mengikut sesetengah tafsir, Iblis laknatullah mencabar Allah (s.w.t) untuk menguji keimanan Nabi Ayub dengan kesengsaraan kerana pada pandangan Iblis, Nabi Ayub beriman kerana dia telah dianugerahkan Allah dengan kesihatan yang baik dan rezeki yang banyak. Iblis berhujah sekiranya Allah menjadikannya miskin dan sakit, nescaya Nabi Ayub akan marah dan kufur kepada Allah (s.w.t). Ternyata dakwaan Iblis melesit sama sekali. Keimanan Nabi Ayub menjadi semakin hebat dengan ujian tersebut.
Di dalam Al Quran Allah ada berfirman "Apabila aku sakit, Allah yang menyembuhkan". Ini adalah dalil yang cukup kuat menunjukkan bahawa Allahlah yang menyembuhkan segala penyakit. Rawatan dan ubat-ubatan yang kita ambil hanyalah sebagai ikhtiar secara zahir yang dituntut oleh Allah untuk kita lakukan. Namun hakikatnya, Allah jualah yang menyembuhkan penyakit kita.
Di dalam Al Quran Allah ada berfirman "Apabila aku sakit, Allah yang menyembuhkan". Ini adalah dalil yang cukup kuat menunjukkan bahawa Allahlah yang menyembuhkan segala penyakit. Rawatan dan ubat-ubatan yang kita ambil hanyalah sebagai ikhtiar secara zahir yang dituntut oleh Allah untuk kita lakukan. Namun hakikatnya, Allah jualah yang menyembuhkan penyakit kita.
Ini bermaksud bahawa setiap penyakit boleh dirawat sehingga sembuh, tak kiralah samada penyakit HIV, kanser, H1N1 atau apa-apa jenis penyakit sekalipun. Mereka yang berpendapat bahawa penyakit kanser tidak ada penawar sebenarnya tidak berpegang kepada konsep perubatan Islam. Orang-orang yang sebegini akan mudah berputus asa, menyebabkan syaitan-syaitan dengan mudah dapat menguasai mereka. Kehadiran syaitan di dalam tubuh badan mereka akan menyebabkan penyakit mereka akan menjadi bertambah parah.
Kaedah rawatan penyakit paling biasa diamalkan di kalangan masyarakat tradisional Melayu ialah menyeru semangat-semangat dan ruh-ruh orang yang telah mati bagi memohon menyembuhkan sesuatu penyakit. Kaedah ini amat jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang menyuruh kita memohon kesembuhan dari Allah s.w.t. Kaedah lain yang diamalkan, juga bertentangan dengan ajaran Islam ialah merawat penyakit dengan menggunakan pertolongan makhluk halus yang dipanggil dengan pelbagai gelaran seperti orang bunian, jin dan sebagainya.
Juga tidak dikatakan mengikut perundangan Islam apabila ubat-ubatan yang digunakan adalah tidak halal atau halal tetapi tidak baik (syubhah). Ubat-ubatan yang boleh mendatangkan kemudaratan kepada tubuh badan seperti dadah tidak mendapat tempat dalam rawatan Islam. Dadah hanya boleh digunakan untuk jangka masa pendek atau dalam keadaan darurat sahaja. Umum mengetahui kesan negatif dadah terhadap tubuh manusia amatlah buruk.
Juga tidak dikatakan mengikut perundangan Islam apabila ubat-ubatan yang digunakan adalah tidak halal atau halal tetapi tidak baik (syubhah). Ubat-ubatan yang boleh mendatangkan kemudaratan kepada tubuh badan seperti dadah tidak mendapat tempat dalam rawatan Islam. Dadah hanya boleh digunakan untuk jangka masa pendek atau dalam keadaan darurat sahaja. Umum mengetahui kesan negatif dadah terhadap tubuh manusia amatlah buruk.
Sunday, July 24, 2011
Memahami sakit...
Assalamualaikum w.w.t
Setiap manusia tidak sunyi daripada ditimpa sakit. Cuma kadar sakitnya berbeza iaitu ada sakit yang ringan dan ada juga sakit yang berat. Kalau sakitnya ringan seperti terkena selsema maka mudahlah cara merawatnya. Bagaimana jika terkena sakit yang berat seperti serangan stroke (angin ahmar) sehingga terlantar lesu tidak bermaya??? Tentu sukar untuk dibayangkan...berat mata memandang, berat lagi bahu memikul.
Mari kita lihat sakit dari sudut yang berikut:
Setiap manusia tidak sunyi daripada ditimpa sakit. Cuma kadar sakitnya berbeza iaitu ada sakit yang ringan dan ada juga sakit yang berat. Kalau sakitnya ringan seperti terkena selsema maka mudahlah cara merawatnya. Bagaimana jika terkena sakit yang berat seperti serangan stroke (angin ahmar) sehingga terlantar lesu tidak bermaya??? Tentu sukar untuk dibayangkan...berat mata memandang, berat lagi bahu memikul.
Mari kita lihat sakit dari sudut yang berikut:
1. Sudut pandangan agama
Manusia sakit dan berpenyakit kerana Allah mahu menguji tahap keimanan mereka. Ujian dalam bentuk penyakit bertujuan untuk menilai tahap keimanan dan keyakinan seseorang kepada Penciptanya. Selain dari itu, Allah menjadikan seseorang itu sakit untuk membersihkan dosa-dosanya dan menaikkan darjatnya di sisi Allah. Ini juga dikenali sebagai kifarah (hukuman) yang mempunyai tujuan baik.
Bagi mereka yang tinggi darjat keimanannya, mereka melihat dan menerima penyakit dengan hati yang lapang dan gembira, kerana mereka yakin yang datang itu adalah rahmat Allah dan bukannya hukuman. Allah telah membukakan hijab pandangan mereka sehingga mereka nampak perkara-perkara yang tersirat yang baik di sebalik penyakit yang mendatang.
Bagi mereka yang tinggi darjat keimanannya, mereka melihat dan menerima penyakit dengan hati yang lapang dan gembira, kerana mereka yakin yang datang itu adalah rahmat Allah dan bukannya hukuman. Allah telah membukakan hijab pandangan mereka sehingga mereka nampak perkara-perkara yang tersirat yang baik di sebalik penyakit yang mendatang.
2. Sudut pandangan zahir
Manusia sakit dan berpenyakit disebabkan oleh kegagalan organ-organ tubuh badan menjalankan tugas mereka dengan betul. Organ-organ tubuh badan boleh gagal berfungsi disebabkan oleh kerosakan yang berlaku pada organ-organ tersebut. Sebagai contoh, seseorang boleh mendapat penyakit kencing manis apabila organ pankreas-nya gagal mengeluarkan insulin.
Kegagalan organ-organ tubuh badan dalam menjalankan fungsi-fungsinya adalah disebabkan oleh faktor-faktor persekitaran dan tabiat (lifestyle) hidup manusia. Keadaan persekitaran yang kotor dan pencemaran udara boleh menyababkan kuman-kuman dan bahan-bahan beracun masuk ke dalam badan kita dengan kuantiti yang banyak pada satu-satu masa, menyebabkan sistem immune tubuh badan kita tidak berupaya menangkisnya. Kuman dan bahan-bahan beracun ini, apabila masuk ke dalam tubuh melalui peredaran darah, akan menyerang organ-organ tubuh dan menyebabkan organ-organ tubuh cedera. Kecederaan ini menyebabkan organ-organ tubuh tidak dapat beroperasi secara optimal. Keadaan ini jika dibiarkan berlarutan berkemungkinan besar akan menyebabkan kecacatan kekal kepada organ dan boleh menyebabkan kematian.
Kegagalan organ-organ tubuh badan dalam menjalankan fungsi-fungsinya adalah disebabkan oleh faktor-faktor persekitaran dan tabiat (lifestyle) hidup manusia. Keadaan persekitaran yang kotor dan pencemaran udara boleh menyababkan kuman-kuman dan bahan-bahan beracun masuk ke dalam badan kita dengan kuantiti yang banyak pada satu-satu masa, menyebabkan sistem immune tubuh badan kita tidak berupaya menangkisnya. Kuman dan bahan-bahan beracun ini, apabila masuk ke dalam tubuh melalui peredaran darah, akan menyerang organ-organ tubuh dan menyebabkan organ-organ tubuh cedera. Kecederaan ini menyebabkan organ-organ tubuh tidak dapat beroperasi secara optimal. Keadaan ini jika dibiarkan berlarutan berkemungkinan besar akan menyebabkan kecacatan kekal kepada organ dan boleh menyebabkan kematian.
Jadi...bagaimana adab yang seharusnya kita pamerkan jika ditimpa sakit ???
Jumpa lagi..
Friday, July 22, 2011
Perkongsian 1
Assalamu'alaikum w.w.t
Sebaik-baik pekerjaan biarlah dilakukan dengan cermat dan mengikut adab agar pekerjaan tersebut mendapat keberkatan dan kesempurnaan. Begitu juga dalam bab penyediaan bahan untuk rawatan. Sekiranya kita diminta menyediakan bahan rawatan bagi penyakit tertentu, maka petua berikut boleh kita gunakan.
Petua Penting Persediaan Bahan Ubat
1. Memberi salam kepada Nabi Ilyas sebelum mengambil sesuatu tanaman (pokok, daun, bunga dan sebagainya) untuk buat ubat, caranya; " Assalammu'alaikum wahai Nabi Ilyas, aku hendak mengambil pokok ini untuk merawat penyakit......(sebut nama penyakit) yang dihidapi oleh.....(sebut nama pesakit)”
2. Baca Surah Al-Fatihah sebelum memetik atau memotong pokok tersebut 3. Jangan tindih bayang. Pastikan pokok tersebut tidak terlindung bayang badan kita ketika mengambilnya. (Sama ada bayang cahaya matahari di waktu siang atau bayang bulan dan lampu suluh di waktu malam).
4. Ambil tumbuhan yang segar – tidak dimakan ulat, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
5. Gunakan Periuk yang dibuat daripada tanah untuk merebus bahan ubat.
6. Bila mengacau bahan ubat, pergerakan pusingan hendaklah mengikut pusingan tawaf ka'abah (anti clock wise).
Contoh bahan:
Daun bidara
Kegunaan : Rawatan gangguan sihir
6. Lain-lain air mutlak yang jernih serta suci
Jenis-jenis Air untuk Rawatan
1. Air Zam-zam (yang paling baik)
2. Air jernih biasa yang telah dibacakan Surah Yaasin oleh 40 orang atau lebih.
3. Air dari kolah di Masjid yang digunakan untuk wuduk
4. Air hujan malam Jumaat yang ditadah terus dari langit
5. Air Mineral semulajadi 6. Lain-lain air mutlak yang jernih serta suci
Sekian untuk perkongsia pertama ini. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.
Jumpa lagi..
Wednesday, July 20, 2011
Mengupas Hakikat Ikhlas
Assalamu'alaikum w.w.t
Alhamdulillah berjumpa lagi pada kesempatan ini.. agak lama tidak menulis kerana kesibukan kerja.
Tergerak di hati saya dengan izin Allah untuk mengupas tajuk hakikat ikhlas. Sebenarnya melalui tulisan ini saya hendak mendidik hati saya khususnya dan berkongsi dengan rakan-rakan pembaca amnya. Pada topik yang lalu, saya ada menyentuh sedikit tentang ikhlas di bawah tajuk "Ikhlas, Yakin dan Redha".
Saya mulakan dengan maksud hadis daripada Rasulullah s.a.w " Sesungguhnya AllahTa'ala tidak akan melihat bentuk badan kalian dan tidak pula rupa kalian, akan tetapi Dia langsung melihat kepada hati kalian (keikhlasan hati kalian). (HR. Muslim)
Kalau diperhatikan dengan sebaik-baiknya, ikhlas itu mempunyai beberapa tingkat.
Tingkat pertama ialah ikhlas orang yang ahli ibadah. Keihlasan amalnya adalah mahu selamat dari sifat riya'(menunjukkan amalnya agar mendapat pujian), dan sifat 'ujub (mengagumi amalnya sendiri). Dengan demikian, amal ibadahnya itu dimaksudkan untuk memperolehi pahala sebagaimana yang dijanjikan Allah dan menghindari siksaan-Nya. Dari pahala yang diperolehnya itu, dia mengharapkan syurga dan diselamatkan dari azab neraka.
Keihklasan tingkat kedua ialah golongan"Muhibbin" iaitu orang-orang yang mencintai Allah. Orang ini beramal dengan maksud mengagungkan-Nya. Jadi, dia beramal bukan kerana mengharapkan pahala dan bukan kerana takut akan seksa-Nya.
(Kedua tingkatan ikhlas di atas itu merupakan amal perbuatan yang masih disandarkan kepada dirinya sendiri.)
Keikhlasan yang tidak bersandar kepada dirinya ialah keihlasan tingkat ketiga iaitu golongan orang yang makrifat. Mereka mengerti dan yakin bahawasanya Allah-lah yang menggerakkan atau mendiamkan dirinya. Sebab dirinya itu tidak mempunyai daya dan kekuatan sama sekali. Jadi, dirinya tidak dapat beramal kecuali dengan Allah, bukan dengan dirinya sendiri. Keikhlasan seperti ini termasuk tingkatan yang luhur jika dibanding dengan kedua tingkatan sebelumnya.
Berbalik kepada persoalan merawat pesakit, maka pilihkan ikhlas tingkat ketiga iaitu iktikadkan bahawa Allah jua yang menggerakkan usaha kita, doa apa yang perlu dibaca, kaedah mana yang perlu digunakan dan sebagainya. Sebab itulah saya amat tertarik menggabungkan usaha merawat dengan kefahaman tasawuf @ sufi.
Sekian untuk kali ini, jumpa lagi. InsyaAllah
Alhamdulillah berjumpa lagi pada kesempatan ini.. agak lama tidak menulis kerana kesibukan kerja.
Tergerak di hati saya dengan izin Allah untuk mengupas tajuk hakikat ikhlas. Sebenarnya melalui tulisan ini saya hendak mendidik hati saya khususnya dan berkongsi dengan rakan-rakan pembaca amnya. Pada topik yang lalu, saya ada menyentuh sedikit tentang ikhlas di bawah tajuk "Ikhlas, Yakin dan Redha".
Saya mulakan dengan maksud hadis daripada Rasulullah s.a.w " Sesungguhnya AllahTa'ala tidak akan melihat bentuk badan kalian dan tidak pula rupa kalian, akan tetapi Dia langsung melihat kepada hati kalian (keikhlasan hati kalian). (HR. Muslim)
Kalau diperhatikan dengan sebaik-baiknya, ikhlas itu mempunyai beberapa tingkat.
Tingkat pertama ialah ikhlas orang yang ahli ibadah. Keihlasan amalnya adalah mahu selamat dari sifat riya'(menunjukkan amalnya agar mendapat pujian), dan sifat 'ujub (mengagumi amalnya sendiri). Dengan demikian, amal ibadahnya itu dimaksudkan untuk memperolehi pahala sebagaimana yang dijanjikan Allah dan menghindari siksaan-Nya. Dari pahala yang diperolehnya itu, dia mengharapkan syurga dan diselamatkan dari azab neraka.
Keihklasan tingkat kedua ialah golongan"Muhibbin" iaitu orang-orang yang mencintai Allah. Orang ini beramal dengan maksud mengagungkan-Nya. Jadi, dia beramal bukan kerana mengharapkan pahala dan bukan kerana takut akan seksa-Nya.
(Kedua tingkatan ikhlas di atas itu merupakan amal perbuatan yang masih disandarkan kepada dirinya sendiri.)
Keikhlasan yang tidak bersandar kepada dirinya ialah keihlasan tingkat ketiga iaitu golongan orang yang makrifat. Mereka mengerti dan yakin bahawasanya Allah-lah yang menggerakkan atau mendiamkan dirinya. Sebab dirinya itu tidak mempunyai daya dan kekuatan sama sekali. Jadi, dirinya tidak dapat beramal kecuali dengan Allah, bukan dengan dirinya sendiri. Keikhlasan seperti ini termasuk tingkatan yang luhur jika dibanding dengan kedua tingkatan sebelumnya.
Berbalik kepada persoalan merawat pesakit, maka pilihkan ikhlas tingkat ketiga iaitu iktikadkan bahawa Allah jua yang menggerakkan usaha kita, doa apa yang perlu dibaca, kaedah mana yang perlu digunakan dan sebagainya. Sebab itulah saya amat tertarik menggabungkan usaha merawat dengan kefahaman tasawuf @ sufi.
Sekian untuk kali ini, jumpa lagi. InsyaAllah
Sunday, July 17, 2011
Doa Sebagai Kaedah Rawatan
Assalamu'alaikum w.w.t
Kaedah rawatan Islam bertunjangkan kepada kekuatan doa. Orang yang berdoa, perlu berdoa sepenuh hati, penuh yakin serta membulatkan harapan bahawa Allah akan memperkenankan doanya. Terdapat banyak doa yang dipetik darpada ayat-ayat al-Quran, hadis-hadis, contoh-contoh amalan Rasulullah s.a.w, doa yang dibaca oleh nabi-nabi termasuk doa yang diamalkan oleh para salihin.Bahan utama yang digunakan ialah air, manakala bahan tumbuh-tumbuhan, binatang, sebahagian anggota binatang tertentu, atau keseluruhannya adalah bahan tambahan.
Dalam sebuah hadis, riwayat daripada abu Hurairah, Rasulullah s.aw ada bersabda menjelaskan bahawa tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah selain daripada doa. Allah s.w.t menyuruh agar setiap hamba berdoa memohon kepadaNya, dan Dia akan memperkenankannya. Allah s.w.t juga menyuruh agar setiap hambaNya berdoa dengan rasa rendah diri, denga suara lembut dan yang utamanya ikhlas.
Kaedah rawatan Islam bertunjangkan kepada kekuatan doa. Orang yang berdoa, perlu berdoa sepenuh hati, penuh yakin serta membulatkan harapan bahawa Allah akan memperkenankan doanya. Terdapat banyak doa yang dipetik darpada ayat-ayat al-Quran, hadis-hadis, contoh-contoh amalan Rasulullah s.a.w, doa yang dibaca oleh nabi-nabi termasuk doa yang diamalkan oleh para salihin.Bahan utama yang digunakan ialah air, manakala bahan tumbuh-tumbuhan, binatang, sebahagian anggota binatang tertentu, atau keseluruhannya adalah bahan tambahan.
Dalam sebuah hadis, riwayat daripada abu Hurairah, Rasulullah s.aw ada bersabda menjelaskan bahawa tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah selain daripada doa. Allah s.w.t menyuruh agar setiap hamba berdoa memohon kepadaNya, dan Dia akan memperkenankannya. Allah s.w.t juga menyuruh agar setiap hambaNya berdoa dengan rasa rendah diri, denga suara lembut dan yang utamanya ikhlas.
Friday, July 15, 2011
Belajar silat..perlu ke?
Assalamu'alaikum w.w.t
Bila menyebut silat, terbayanglah di mata kita akan gerak langkah, tari, bunga dan buah. Ada pelbagai gaya ilmu persilatan di Nusantara ini. Ada permainan keras, lembut dan sebagainya malah ada pelbagai nama silat.
Mengapa pula topik silat saya muatkan dalam blog rawatan Islam ini? Apa pula kaitan ilmu silat dengan ilmu rawatan Islam. Sebenarnya saya juga pemburu ilmu persilatan selain ilmu rawatan Islam dan ilmu tasauf @ sufi. Bila saya membuka kisah silat, bukan bermakna saya berbangga diri...tidak sesekali.
Pada saya, ilmu silat membentuk jati diri dan menanam sifat berani menghadapi apa jua cabaran dan dugaan. Bukan saja berani menghadapi musuh yang nyata, malah musuh ghaib dalam diri dan luar diri. Kefahaman silat yang sejalan dengan Islam saya terima melalui talkin Ustaz Ahmad bin Che Din dan Pak Teh Pendang dari Kedah. Silat ini bernama Gerak Seni Silat Abjad (Jabat Kilat 14). Bertahun saya beramal dengan amalan silat ini (sejak berumur 20 tahun). Tidak lupa juga jasa Allahyarham Ahmad bin Haji Hasan (Ayah Mat) dan abangnya Allahyarham Cikgu Musa dari Pekan yang juga dari aliran silat Abjad. Silat Abjad diasaskan oleh Almarhum Sheikh Mahmud Nasri Osmani yang menerima daripada Tok Kenali dan Sheikh Ahmad Fatani.....yang mata rantai sanadnya berhubung dengan Syeikh Muhiyuddin Abdul Kadir Al-Jilani.
Bila terkenang akan guru-guru yang banyak jasanya kepada saya, hanya hadiah Fatehah dapat saya munajatkan pada Tuhan. Hakikatnya Allah jua yang memberi ilmu.
Sekian untuk catatan kali ini. Tak boleh tulis banyak-banyak....bersambung lagi.
Bila menyebut silat, terbayanglah di mata kita akan gerak langkah, tari, bunga dan buah. Ada pelbagai gaya ilmu persilatan di Nusantara ini. Ada permainan keras, lembut dan sebagainya malah ada pelbagai nama silat.
Mengapa pula topik silat saya muatkan dalam blog rawatan Islam ini? Apa pula kaitan ilmu silat dengan ilmu rawatan Islam. Sebenarnya saya juga pemburu ilmu persilatan selain ilmu rawatan Islam dan ilmu tasauf @ sufi. Bila saya membuka kisah silat, bukan bermakna saya berbangga diri...tidak sesekali.
Pada saya, ilmu silat membentuk jati diri dan menanam sifat berani menghadapi apa jua cabaran dan dugaan. Bukan saja berani menghadapi musuh yang nyata, malah musuh ghaib dalam diri dan luar diri. Kefahaman silat yang sejalan dengan Islam saya terima melalui talkin Ustaz Ahmad bin Che Din dan Pak Teh Pendang dari Kedah. Silat ini bernama Gerak Seni Silat Abjad (Jabat Kilat 14). Bertahun saya beramal dengan amalan silat ini (sejak berumur 20 tahun). Tidak lupa juga jasa Allahyarham Ahmad bin Haji Hasan (Ayah Mat) dan abangnya Allahyarham Cikgu Musa dari Pekan yang juga dari aliran silat Abjad. Silat Abjad diasaskan oleh Almarhum Sheikh Mahmud Nasri Osmani yang menerima daripada Tok Kenali dan Sheikh Ahmad Fatani.....yang mata rantai sanadnya berhubung dengan Syeikh Muhiyuddin Abdul Kadir Al-Jilani.
Bila terkenang akan guru-guru yang banyak jasanya kepada saya, hanya hadiah Fatehah dapat saya munajatkan pada Tuhan. Hakikatnya Allah jua yang memberi ilmu.
Sekian untuk catatan kali ini. Tak boleh tulis banyak-banyak....bersambung lagi.
Thursday, July 14, 2011
Pencarian diteruskan lagi...
Assalamu'alaikum w.w.t
Memang betullah..pencarian ilmu Allah ni tak akan habis. Makin lama belajar, rasa makin tak tahu. Begitu juga dengan bab menggali ilmu perubatan Islam. Ilmu ini berkaitaan dengan mengesakan zat, sifat, asma' dan af'al Allah. Bukan sekadar menghafal bacaan rukyah semata-mata. Perlu difahami, ikhtiar merawat merupakan hak kita sebagai hambanya tetapi yang menyembuhkan adalah Allah. Pegangan hati dan niat adalah penting. Kadang-kadang terbit dari hati kita, bacaan ayat-ayat rukyah boleh menyembuhkan penyakit dan menganggap mudah menangani kes yang sebelumnya kita berjaya tangani.
Sebab itulah ada orang berkata, kalau kita betul-betul pasrah dan yakin kepada Allah, nescaya bacaan Fatehah pun sudah memadai.
Setelah menerima ijazah daripada Ustaz Dato' Haron Din, saya teruskan pencarian dengan Ustaz Wan Asrul dari Terapi Islam Al-Fatah (TIAF). Bersama Ustaz Wan Asrul, saya memperbaiki teknik dan kaedah rawatan Islam. Sebanyak dua siri kursus saya ikuti bersama beliau di Kuantan, iaitu siri Lanjutan dan Pengukuhan. Saya diperkenalkan dengan kaedah rawatan kerohanian warisan ulama silam seperti Kaedah Rawatan Tidur, Bedah Makrifat, Pancaran Asma' dan sebagainya. Di sini saya diajar tatacara sebelum merawat, semasa merawat dan selepas merawat.
Gambar yang sempat di rakam bersama Ustaz Wan Asrul
Kenangan mengikuti kursus bersama Ustaz Syakirin dari Rawatan Islam Darul Manzil (RIDAM) tidak juga saya lupakan. Ustaz Syakin berpengalaman luas dan banyak ilmunya. Salah seorang gurunya ialah pengarang buku Berkelahi dengan Syaitan iaitu Tok Awang Ngah.
Kita perlu berhati-hati mencari guru. Kalau bertemu dengan guru yang mursyid alangkah beruntungnya kita. Carilah ilmu yang boleh mengenal diri dan mengenal Allah...
Sekian, jumpa lagi...Assalamu'alaikum
Memang betullah..pencarian ilmu Allah ni tak akan habis. Makin lama belajar, rasa makin tak tahu. Begitu juga dengan bab menggali ilmu perubatan Islam. Ilmu ini berkaitaan dengan mengesakan zat, sifat, asma' dan af'al Allah. Bukan sekadar menghafal bacaan rukyah semata-mata. Perlu difahami, ikhtiar merawat merupakan hak kita sebagai hambanya tetapi yang menyembuhkan adalah Allah. Pegangan hati dan niat adalah penting. Kadang-kadang terbit dari hati kita, bacaan ayat-ayat rukyah boleh menyembuhkan penyakit dan menganggap mudah menangani kes yang sebelumnya kita berjaya tangani.
Sebab itulah ada orang berkata, kalau kita betul-betul pasrah dan yakin kepada Allah, nescaya bacaan Fatehah pun sudah memadai.
Setelah menerima ijazah daripada Ustaz Dato' Haron Din, saya teruskan pencarian dengan Ustaz Wan Asrul dari Terapi Islam Al-Fatah (TIAF). Bersama Ustaz Wan Asrul, saya memperbaiki teknik dan kaedah rawatan Islam. Sebanyak dua siri kursus saya ikuti bersama beliau di Kuantan, iaitu siri Lanjutan dan Pengukuhan. Saya diperkenalkan dengan kaedah rawatan kerohanian warisan ulama silam seperti Kaedah Rawatan Tidur, Bedah Makrifat, Pancaran Asma' dan sebagainya. Di sini saya diajar tatacara sebelum merawat, semasa merawat dan selepas merawat.
Gambar yang sempat di rakam bersama Ustaz Wan Asrul
Kenangan mengikuti kursus bersama Ustaz Syakirin dari Rawatan Islam Darul Manzil (RIDAM) tidak juga saya lupakan. Ustaz Syakin berpengalaman luas dan banyak ilmunya. Salah seorang gurunya ialah pengarang buku Berkelahi dengan Syaitan iaitu Tok Awang Ngah.
Kita perlu berhati-hati mencari guru. Kalau bertemu dengan guru yang mursyid alangkah beruntungnya kita. Carilah ilmu yang boleh mengenal diri dan mengenal Allah...
Sekian, jumpa lagi...Assalamu'alaikum
Wednesday, July 13, 2011
Kenapa pilih merawat?
Assalamu'alaikum w.w.t
Kadang-kadang terfikir juga..mengapa boleh memilih bidang rawatan Islam? Mengapa tidak bidang lain....
Orang nak merawat mengikut kaedah perubatan Islam sudah tentu dari kalangan lepasan sekolah agama atau bergelar ustaz atau ustazah? Lagipun siapalah kita...lepasan dari sekolah biasa.
Kisah awalnya bermula apabila niat belajar adalah untuk rawatan diri sendiri dan keluarga sahaja. Lagipun niat untuk berguru dengan Ustaz Harun Din memang telah lama. 'Pucuk dicita ulam mendatang' apabila kursus /kuliah perubatan Darussyifa' akan diadakan di Kuantan (tahun 2009). Maka, tanpa berlengah saya mendaftarkan diri untuk belajar. Agak lama juga saya berulang alik dari Jengka ke Kuantan (Masjid Kipsas) mendalami ilmu ini. Kuliah ini merupakan kumpulan pertama diadakan di Negeri Pahang. Nampaknya wakil dari Jengka cuma dua orang iaitu saya dan sahabat dari Jengka 6 (dah meninggal).
Selepas tamat belajar, nak merawat orang pun tak berapa yakin...maklumlah masih baru. Rakan-rakan di Kuantan diketuai oleh Ustaz Mustafa Kamal dah membuka pusat rawatan. Nampaknya niat nak merawat bersama-sama sering tidak kesampaian, jadi praktik secara 'solo' ajela.
Apa pun saya tidak kisah... yang penting kita mesti berpegang pada tiga perkara/prinsip iaitu mesti IKHLAS, YAKIN dan REDHA. (sepeti yang saya sebutkan sebelum ini).
Alhamdulillah...ada antara pesakit yang sembuh dengan izin Allah. Pada saya...itu antara tanda doa saya dimakbulkan oleh Allah..alhamdulillah.
Sekian untuk kali ini...jumpa lagi..
Kadang-kadang terfikir juga..mengapa boleh memilih bidang rawatan Islam? Mengapa tidak bidang lain....
Orang nak merawat mengikut kaedah perubatan Islam sudah tentu dari kalangan lepasan sekolah agama atau bergelar ustaz atau ustazah? Lagipun siapalah kita...lepasan dari sekolah biasa.
Kisah awalnya bermula apabila niat belajar adalah untuk rawatan diri sendiri dan keluarga sahaja. Lagipun niat untuk berguru dengan Ustaz Harun Din memang telah lama. 'Pucuk dicita ulam mendatang' apabila kursus /kuliah perubatan Darussyifa' akan diadakan di Kuantan (tahun 2009). Maka, tanpa berlengah saya mendaftarkan diri untuk belajar. Agak lama juga saya berulang alik dari Jengka ke Kuantan (Masjid Kipsas) mendalami ilmu ini. Kuliah ini merupakan kumpulan pertama diadakan di Negeri Pahang. Nampaknya wakil dari Jengka cuma dua orang iaitu saya dan sahabat dari Jengka 6 (dah meninggal).
Selepas tamat belajar, nak merawat orang pun tak berapa yakin...maklumlah masih baru. Rakan-rakan di Kuantan diketuai oleh Ustaz Mustafa Kamal dah membuka pusat rawatan. Nampaknya niat nak merawat bersama-sama sering tidak kesampaian, jadi praktik secara 'solo' ajela.
Apa pun saya tidak kisah... yang penting kita mesti berpegang pada tiga perkara/prinsip iaitu mesti IKHLAS, YAKIN dan REDHA. (sepeti yang saya sebutkan sebelum ini).
Alhamdulillah...ada antara pesakit yang sembuh dengan izin Allah. Pada saya...itu antara tanda doa saya dimakbulkan oleh Allah..alhamdulillah.
Sekian untuk kali ini...jumpa lagi..
Tuesday, July 12, 2011
Sedikit bicara kesihatan
Apakah kesihatan? Apabila kita berbicara tentang tubuh manusia yang berada dalam keadaan sihat, kita mestilah terlebih dahulu memahami beberapa soalan yang saling berkaitan.
Apakah manusia itu sebenarnya? Bagaimana ia terzahir dalam bentuk yang wujud ini? Bagaimana ia terpelihara dalam alam ini? Apakah tujuan hidup manusia.
Tanpa memahami jawapan bagi soalan tersebut, kita tidak akan mendapat jawapan yang memuaskan tentang jenis kesihatan sebenar yang hendak kita cari. Apakah sebenarnya sakit dan apa pula sebenarnya sihat? Apakah kriteria untuk menilai sakit dan sihat itu? Apakah sihat itu baik dan sakit itu tidak baik? Fikirkanlah......
Firman Allah dalam Al-Quran menyebut bahawa mungkin apa yang disangka tidak baik oleh anda itu adalah sebenarnya baik bagi anda, dan apa yang baik pada sangkaan anda itu sebenarnya tidak baik bagi anda...Imam Al Ghazali pernah berkata "Penyakit itu adalah satu daripada bentuk pengalaman yang dengannya manusia dapat sampai kepada Allah, kerana Allah berfirman bahawa penyakit itu hamba-Nya dan disertakan-Nya dengan orang-orang pilihan-Nya."
Oleh yang demikian, penyakit itu janganlah dianggap sebagai musuh, tetapi anggaplah ia sebagai satu kejadian, satu alat (mekanisme) badan yang tugasnya membersih, mencuci dan mengimbangi diri kita dalam bidang jasmani, emosi, mental dan kejiwaan. Jika ditinjau dari sudut ini, demam, selsema, cirit-birit dan sebagainya itu adalah kawan kita yang membolehkan badan kita dibersihkan daripada benda-benda yang tidak berguna dan boleh meracuni badan kita.
Ssekian...Jumpa lagi...
Apakah manusia itu sebenarnya? Bagaimana ia terzahir dalam bentuk yang wujud ini? Bagaimana ia terpelihara dalam alam ini? Apakah tujuan hidup manusia.
Tanpa memahami jawapan bagi soalan tersebut, kita tidak akan mendapat jawapan yang memuaskan tentang jenis kesihatan sebenar yang hendak kita cari. Apakah sebenarnya sakit dan apa pula sebenarnya sihat? Apakah kriteria untuk menilai sakit dan sihat itu? Apakah sihat itu baik dan sakit itu tidak baik? Fikirkanlah......
Firman Allah dalam Al-Quran menyebut bahawa mungkin apa yang disangka tidak baik oleh anda itu adalah sebenarnya baik bagi anda, dan apa yang baik pada sangkaan anda itu sebenarnya tidak baik bagi anda...Imam Al Ghazali pernah berkata "Penyakit itu adalah satu daripada bentuk pengalaman yang dengannya manusia dapat sampai kepada Allah, kerana Allah berfirman bahawa penyakit itu hamba-Nya dan disertakan-Nya dengan orang-orang pilihan-Nya."
Oleh yang demikian, penyakit itu janganlah dianggap sebagai musuh, tetapi anggaplah ia sebagai satu kejadian, satu alat (mekanisme) badan yang tugasnya membersih, mencuci dan mengimbangi diri kita dalam bidang jasmani, emosi, mental dan kejiwaan. Jika ditinjau dari sudut ini, demam, selsema, cirit-birit dan sebagainya itu adalah kawan kita yang membolehkan badan kita dibersihkan daripada benda-benda yang tidak berguna dan boleh meracuni badan kita.
Ssekian...Jumpa lagi...
Ikhlas...Yakin...Redha
Assalamu'alaikum w.w.t
Tidak boleh tidak, dalam setiap amalan kita, mesti bertunjang kepada tiga perkara asas iaitu :
1. IKHLAS
2. YAKIN
3. REDHA
Mengapa saya berkata begitu???
Sebabnya mudah....setiap amalan yang kita lakukan mesti diawali dengan IKHLAS kerana Allah. Bukan kerana yang lain... kerana Allah semata-mata. Apabila hakikat ikhlas ini tertanam dan terhunjam ke dalam hati, maka segala gerak dan perlakuan kita diterima olehNya. Umpamanya, ketika merawat pesakit....kita merawat kerana Allah, bukan kerana hendakkan pujian atau dikenali sebagai perawat hebat.. Jadi, pentingnya kita betulkan niat kita terlebih dahulu..
Apabila keikhlasan sudah terpancar dari lubuk hati, maka tanamkan pula YAKIN kepada kekuasaan Allah. Bukan senang hendak mendapat maqam yakin ini.. Kuncinya hendaklah kita nafikan segala sifat maani yang tujuh iaitu Hayat, Qudrat, Iradat, Sama', Basar, Qalam dan Ilmu berpulang kepada Allah semata-mata. Kita ini ibarat 'kosong'..Yang berkuasa adalah Dia. AllahHu.
Seterusnya, hendaklah kita REDHA akan segala ketentuan dariNya. Kita mohon keredhaanNya dalam segala perkara dan redha dengan kehendakNya...
Amin..
Tidak boleh tidak, dalam setiap amalan kita, mesti bertunjang kepada tiga perkara asas iaitu :
1. IKHLAS
2. YAKIN
3. REDHA
Mengapa saya berkata begitu???
Sebabnya mudah....setiap amalan yang kita lakukan mesti diawali dengan IKHLAS kerana Allah. Bukan kerana yang lain... kerana Allah semata-mata. Apabila hakikat ikhlas ini tertanam dan terhunjam ke dalam hati, maka segala gerak dan perlakuan kita diterima olehNya. Umpamanya, ketika merawat pesakit....kita merawat kerana Allah, bukan kerana hendakkan pujian atau dikenali sebagai perawat hebat.. Jadi, pentingnya kita betulkan niat kita terlebih dahulu..
Apabila keikhlasan sudah terpancar dari lubuk hati, maka tanamkan pula YAKIN kepada kekuasaan Allah. Bukan senang hendak mendapat maqam yakin ini.. Kuncinya hendaklah kita nafikan segala sifat maani yang tujuh iaitu Hayat, Qudrat, Iradat, Sama', Basar, Qalam dan Ilmu berpulang kepada Allah semata-mata. Kita ini ibarat 'kosong'..Yang berkuasa adalah Dia. AllahHu.
Seterusnya, hendaklah kita REDHA akan segala ketentuan dariNya. Kita mohon keredhaanNya dalam segala perkara dan redha dengan kehendakNya...
Amin..
Monday, July 11, 2011
Khidmat Rawatan Islam Jengka
Assalamu'alaikum w.w.t
Segala puji hanya bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Selawat dan salam buat junjungan mulia, Nabi Muhammad s.a.w,
Alhamdulillah, syukur saya kepada Allah kerana dengan limpah kurniaNya dan izinNya dapat saya meluangkan masa merekacipta blog yang tidak sepertinya ini.
Tujuan utama saya hanyalah untuk berkongsi ilmu yang diberi oleh Allah s.w.t khususnya menyahut seruan fardhu kifayah dalam bidang Perubatan Islam. Rasanya tidak molek jika ilmu yang dipelajari disimpan begitu saja tanpa dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Buat masa ini ,saya merawat secara sambilan sahaja disekitar kawasan Bandar Tun Abdul Razak Jengka. Saya bukan mengejar 'glamour' ataupun wang ringgit. Terpancar rasa kepuasan dan merasakan keagungan Allah jika pesakit yang saya rawat sembuh dengan izin Allah.
Ilmu rawatan Islam yang saya tuntut adalah bersanad dan diambil secara sah berguru dengan Ustaz Haron Din (Darussyifa'), Ustaz Wan Asrul (TIAF), Ustaz Syakirin (RIDAM) dan sebagainya. Disamping itu pengukuhan dalam bidang ilmu sufi sangat penting bagi memurnikan akidah dan segala amalan zahir dan batin. Guru sufi saya ialah Abu Bakar (Pak Ngah) dan Raden Sri Mahawangsa.
Sekian untuk permulaan coretan saya. InsyaAllah kita bertemu lagi......
Segala puji hanya bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Selawat dan salam buat junjungan mulia, Nabi Muhammad s.a.w,
Alhamdulillah, syukur saya kepada Allah kerana dengan limpah kurniaNya dan izinNya dapat saya meluangkan masa merekacipta blog yang tidak sepertinya ini.
Tujuan utama saya hanyalah untuk berkongsi ilmu yang diberi oleh Allah s.w.t khususnya menyahut seruan fardhu kifayah dalam bidang Perubatan Islam. Rasanya tidak molek jika ilmu yang dipelajari disimpan begitu saja tanpa dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Buat masa ini ,saya merawat secara sambilan sahaja disekitar kawasan Bandar Tun Abdul Razak Jengka. Saya bukan mengejar 'glamour' ataupun wang ringgit. Terpancar rasa kepuasan dan merasakan keagungan Allah jika pesakit yang saya rawat sembuh dengan izin Allah.
Ilmu rawatan Islam yang saya tuntut adalah bersanad dan diambil secara sah berguru dengan Ustaz Haron Din (Darussyifa'), Ustaz Wan Asrul (TIAF), Ustaz Syakirin (RIDAM) dan sebagainya. Disamping itu pengukuhan dalam bidang ilmu sufi sangat penting bagi memurnikan akidah dan segala amalan zahir dan batin. Guru sufi saya ialah Abu Bakar (Pak Ngah) dan Raden Sri Mahawangsa.
Sekian untuk permulaan coretan saya. InsyaAllah kita bertemu lagi......